Harga Bahan Bacan Sukabumi

Selasa, 16 Desember 2014 - Diposting oleh Unknown di 08.11
Apa yang kini sangat populer dan terkenal dengan nama "Bacan"? Kalau kamu teringat pada batu akik yang sekarang sedang tren, jawabannya benar. Batu bacan paling diminati karena harganya yang mahal.

Batu bacan merupakan batu yang sangat khas dari wilayah Bacan dan tidak diketemukan di wilayah lain di bumi ini. Sebenarnya, batu bacan  terdapat di pulau Kasiruta dan bukan pulau Bacan, karena pusat pemerintahan terdapat di Labuha, pulau Bacan maka batu tersebut dinamai batu bacan.

Dulu, batu bacan tidak dihargai semahal seperti sekarang karena dulu tidak ada pembeli lokal dan pembeli dari luar daerah. Pada tahun 1990an batu bacan  berbentuk bongkahan kurang lebih 10 kg dengan jenis super pertama kali dibeli  oleh turis dari Singapura dengan uang ribuan dolar Singapura (yang nilainya ditukar Rupiah  pada masa itu sekitar 7 juta ).

Pembelian batu bacan oleh orang singapura dengan harga yang masa itu cukup tinggi menyebabkan batu bacan mulai dikenal di kalangan penggemar batu mancanegara. Sebenarnya warna batu bacan selain hijau dan biru, ada yang merah dan putih, tetapi sangat sulit didapat.

Banyak kalangan menyebut batu bacan sebagai batu giok asal Indonesia, oleh sebat itulah dicari kolektor yang umumnya orang Tionghoa.   Batu ini banyak  di ekspor ke China, Korea dan Taiwan. Lucunya, setelah sampai di sana mereka mengklaim dari negara mereka sendiri dengan memberi sertifikat paten.

Selain karena "giok" yang menjadikannya mahal, perlu perjuangan mendapatkan batu bacan. Ada penambang batu bacan mencari batu bacan bisa mendapatkan 1-2 minggu, ada juga selama berbulan-bulan tidak mendapatkan batu bacan di lokasi. Ada penambang batu bacan yang meninggal  jatuh korban karena  tertimpa batu, tertimpa pohon, dan ada juga yang sakit.

saya ingin menawarkan bongkahan bahan bacan dari Sukabumi, saya jual 350 rb perkilonya, bagi agan-agan yang berminat silahkan sms 085703157332/meihailqia@gmail.com

Cara Membuat Wanita Puas Di Ranjang

Jumat, 12 Desember 2014 - Diposting oleh Unknown di 03.27

Meski tiap wanita memiliki tingkat kecepatan orgasme (disebut juga ejakulasi atau klimaks) yang bervariasi. Sebagaimana dilansir situs Inggris NetDoctor.co.uk, setidaknya beberapa hal ini diperlukan agar wanita lebih mudah mencapai orgasmenya.

  • Nyaman
  • Nuansa romantis
  • Dengan pasangan yang sangat diinginkan
  • Merasa dihargai
  • Keluar cairan pelumas, tanpa ini wanita akan kesakitan saat penetrasi
  • Pasangan yang pintar memainkan klitoris
Jika hal-hal di atas tidak terpenuhi, biasanya wanita akan kesulitan mencapai orgasme.
Wanita Menyukai Rangsangan Klitoris
Penelitian terbaru menyatakan bahwa sebagian besar wanita menyukai rangsangan klitoris dengan jari atau mulut.
Beberapa wanita bahkan jadi sangat mudah mencapai klimaks melalui oral seks, terutama jika suaminya adalah tipe yang pintar memainkan lidah dan memahami apa yang pasangan inginkan.
Bagaimana Cara Mengetahui Keinginan Wanita?
Untuk bisa memahami apa yang wanita inginkan, selain mencari informasi tentang apa yang banyak diinginkan wanita di ranjang, jangan lupa untuk bertanya langsung padanya.
Meski suami merasa memiliki teknik yang sempurna untuk memuaskan pasangan, itu tidak ada artinya jika istri tidak bisa mencapai klimaks.
Kesenangan Tiap Wanita Bervariasi, Jangan Samakan dengan Mantan. Saat teknik tertentu bisa memuaskan mantan Anda, tidak berarti akan berhasil pada pasangan sekarang. Sebab masing-masing wanita memiliki kesenangan dan ketidaksenangan yang berbeda. Jangan menganggap semua wanita sama.
Wanita Menyukai Foreplay. Wanita mengandalkan perasaan dalam bercinta. Beberapa wanita mengaku foreplay adalah saat yang paling disukainya dalam bercinta. Wanita membutuhkan foreplay yang cukup dan kurang suka saat pria terburu-buru melakukan penetrasi.
Kesalahan Besar Pria Saat Bercinta. Gesekan Mr. P pada Mrs. V memberikan kenikmatan luar biasa pada pria dan membuatnya tidak bisa menahan ejakulasi. Akibatnya, pria melakukan kesalahan besar dengan berulang kali bertanya “Apa kau mau keluar? Apa kau sudah keluar? Belum keluar sayang?”
Berhentilah mengucapkannya karena pertanyaan-pertanyaan seperti ini benar-benar merusak ketegangan yang sudah terbangun dan menurunkan gairah wanita. Semakin Anda menanyakannya, semakin rusak konsentrasi pasangan wanita, dan semakin menyulitkan mereka mencapai orgasmenya.
Untuk para pria, semoga tulisan mengenai cara membuat wanita cepat puas di ranjang ini bisa membantu. Meski seks bukan satu-satunya penentu keutuhan rumah tangga, namun saat kedua belah pihak bisa merasa puas di ranjang, akan berpengaruh sangat baik keharmonisan rumah tangga.

Cerita Sex : Nikmatnya Selingkuh

Kamis, 11 Desember 2014 - Diposting oleh Unknown di 05.46
Umur saya saat ini 28 tahun, isteri saya juga seumur, namanya Lisa. Anak saya baru umur 3 tahun, dan dia baru masuk Playgroup. Nah, di sekolahan anak saya inilah, isteri saya kenal sama nyokapnya teman anak saya. Namanya Nita. Sebenarnya si Nita ini orangnya nggak cakep-cakep amat, yah, lumayan-lah. Menurut saya sih, mendingan isteri saya.

Makanya, sewaktu kenalan sama si Nita ini, saya sama sekali nggak ada pikiran yang macam-macam. Sampai lama-kelamaan isteri saya mulai akrab sama si Nita. Mereka sering pergi sama-sama. Nah, suatu hari, si Nita telpon isteri saya buat ngasih tahu bahwa dia sekeluarga lagi dapat voucher menginap satu malam di sebuah Hotel bintang lima di Jakarta. Dia suruh isteri saya datang buat mencoba fasilitas-fasilitas yang disediakan hotel tersebut. Nah, karena ada kesempetan buat berenang, fitness dan lain-lain gratis, maka saya berdua nggak menyia-nyiakan kesempatan ini.

Siangnya saya berdua nyusul ke hotel tersebut. Sesampainya di sana, saya berdua langsung menuju ke kolam renang, karena si Nita sudah janjian nunggu disitu. benar aja, begitu ngeliat saya berdua datang, si Nita langsung manggil-manggil sambil melambaikan tangannya.

"Hai Lis, Her.. "

"Hai Nit.. Mana suami sama anak kamu?" tanya isteri saya.

"Biasa, dua-duanya lagi tidur siang tuh.." kata si Nita.

"Kamu berdua aja.. Mana anak kamu?"

"Nggak ikut deh, Nit.. Abisnya repot kalau ngajak anak kecil" kataku.

"Ya sudah, sekarang gimana, kamu berdua mau berenang nggak? Atau mau Fitness aja?"

"Langsung Fitness aja deh, Nit"

Begitulah, setelah itu kita bertiga langsung menuju ke tempat Fitnessnya. Dan setelah ganti baju di locker room, kita bertiga mulai berfitnes-ria. Asyik juga sih, sampai-sampai nggak terasa sudah hampir tiga jam kita fitness. Wah, badan rasanya sudah capek benar nih. Setelah selesai kita bertiga terus bilas di ruang ganti, dan langsung menuju ke ruang Whirlpool. Nah, sampai disini kita bertiga bingung, sebab ruang whirpoolnya ternyata cuma satu. Wah gimana nih? Tapi akhirnya kita coba-coba aja, dan ternyata benar, cewek sama cowok jadi satu ruangannya. Wah, malu juga nih.. Apalagi si Nita, soalnya kita bertiga cuma dililit sama kain handuk. Setelah masuk ke dalam, saya tertegun, karena di dalam saya lihat ada cewek yang dengan santainya lagi jalan mondar-mandir dalam keadaan.. Bugil. Wah.. Gawat nih. Setelah saya lirik, ternyata si Nita juga lagi ngeliatin tuh cewek yang kesannya cuek banget. Selagi kita bertiga bengong-bengong, tahu-tahu kita disamperin sama locker-girlnya.

"Mari Mbak, Mas.. Handuknya saya simpan," kata si Mbak locker itu dengan suara yang halus.

"Ha? Disimpan?" tanya saya sambil kebingungan.

"Hi-hi-hi.. Iya, Mas, memang begitu peraturannya.. Biar air kolamnya nggak kotor.. " sahut si Mbak dengan senyum genit.

"Wah.. Mati deh saya", batin saya dalem hati, masa saya musti berbugil ria di depan satu, dua, tiga.. Empat orang cewek sih? Sementara itu saya liat isteri saya sama si Nita juga lagi saling pandang kebingungan. Akhirnya saya yang memutuskan,

"Hm.. Gini deh, Mbak.. Kita liat-liat aja dulu.. Nanti kalau mau berendam baru kita taruh handuknya di sini"

"Iya deh, Mas.." kata si Mbak lagi sambil tersenyum genit. Terus dia langsung berbalik jalan keluar ruangan.

Setelah tinggal bertiga, isteri saya langsung memandang si Nita,

"Gimana nih, Nit?"

Selagi si Nita masih terdiam bingung, isteri saya langsung ngomong lagi,

"Ya sudah deh.. Kita terusin aja yuk," katanya sambil melepaskan handuknya.

"Sudah deh, Nit.. Buka aja.. nggak apa-apa kok," kata isteri saya lagi.

"Benar nih, Lis? Terus si Heru gimana?" tanya si Nita sambil melirik malu-malu ke arah saya.

Pada saat itu saya cuma bisa pasrah aja, dan berdoa moga-moga burung saya nggak sampai bangun. Sebab kalau bangun kan gawat, si Nita bisa tahu karena saya cuma dililit handuk doang.

"Nggak apa-apa.. Anggap saja kita kasih dia tontonan gratis" sahut isteri saya lagi.

Gawat juga nih, saya benar-benar nggak nyangka kalau isteri saya sebaik ini. Sebab biasanya dia cemburuan banget. Akhirnya pelan-pelan si Nita mau juga ngelepasin handuknya. Aduh mak.. Begitu dia lepas handuknya, saya langsung bisa ngeliat dua buah teteknya yang membulat.. dan.. jembutnya yang.. gile.. lebat banget! Langsung aja saya menelan ludah saya sendiri.. sambil menatap bengong ke tubuh si Nita. Ngelihat keadaan saya yang kayak orang linglung itu, isteri saya langsung tertawa geli. Sementara si Nita masih berusaha menutupi vaginanya dengan kedua tangannya.

"Kenapa Her.. Jangan bengong gitu dong, sekarang kamu yang musti buka handuk tuh," kata isteri saya lagi.

Busyet.. Masa saya disuruh bugil di depan si Nita sih? Tapi karena takut kalau-kalau nanti isteri saya berubah pikiran, langsung aja deh saya lepas handuk saya. Seiring dengan gerakan saya ngelepas handuk, saya lihat si Nita langsung membuang muka jengah.

"Lho, kenapa Nit.. nggak apa-apa kok.. Tadi si Heru juga ngeliatin body kamu, sampai terangsang tuh.. Lihat deh," kata isteri saya lagi sambil menatap burung saya. Akhirnya si Nita ngelirik juga ke burung saya, dan.. Wah.. dasar burung kurang ajar, begitu diliatin dua orang cewek, perlahan tapi pasti dia mulai bangkit. Pelan-pelan mengangguk-angguk, sampai akhirnya benar-benar tegang setegang-tegangnya. Wah, mokal banget deh, saya..

"Tuh-kan, Nit.. Benarkan dia sudah terangsang ngeliatin body kamuy.." kata isteri saya lagi. Ngeliat burung saya yang sudah tegang benar, akhirnya dua-duanya nggak tahan lagi. Pada tertawa terpingkal-pingkal. Ngedenger suara ketawa mereka, cewek yang sendirian tadi langsung nengok.. dan begitu ngeliat burung saya, dia juga langsung ikut ketawa.

"Wah, dik.. Dia sudah nggak tahan tuh.." katanya pada isteri saya, sambil ngelirikin burung saya terus. Akhirnya daripada terus jadi bahan tertawaan, langsung aja deh, saya nyebur ke kolam whirpool. Nggak lama kemudian isteri saya dan si Nita nyusul. Akhirnya kita berempat berendam deh di kolam. Tapi nggak lama kemudian si Cewek itu bangun..

"Mbak sudahan dulu yah, Dik.. Mmm.. Tapi jangan disia-siakan tuh.." katanya sambil menunjuk ke selangkangan saya lagi. Buset nih cewek, rupanya dari tadi dia merhatiin kalau burung saya masih tegang terus.

Langsung saja saya berusaha tutupin burung saya pakai kedua telapak tangan. Sambil tersenyum genit, akhirnya cewek itu keluar ruangan. Nah, begitu tinggal kita bertiga, isteri saya langsung pindah posisi. Sekarang jadi saya yang ada ditengah-tengah mereka berdua.

"Her.. Dari tadi kok tegang melulu sih?" tanya isteri saya sambil menggenggam burung saya. Saya cuma bisa menggeleng saja sambil melirik si Nita.

"Ih.. Keras amat, kayak batu," kata isteri saya lagi. Lalu, tanpa saya duga dia langsung ngomong ke si Nita.

"Sini deh, Nit.. Mau cobain megang burung suami saya nggak nih?"

Haa? Saya sama si Nita jadi terbengong-bengong.

"Bbb.. Boleh, Lis?" tanya si Nita.

"Boleh, rasain deh.. Keras banget tuh," kata isteri saya lagi. Pelan-pelan, si Nita mulai ngegerayangin paha saya, makin lama makin naik, sampai akhirnya kepegang juga deh, torpedo saya. Wuih, rasanya benar-benar nikmat.

"Iya lho, Lis.. Kok bisa keras begini ya. Pasti enak sekali kalau dimasukin yah, Lis," kata si Nita lagi sambil terus mengelus-ngelus burung saya. Wah, saya sudah nggak tahan, tanpa minta persetujuan isteri saya lagi, langsung aja deh, saya tarik si Nita, saya lumat bibirnya.. sambil tangan saya meremas-remas teteknya.

"Akh.." Nita menggelinjang. Langsung saya angkat si Nita dari dalam air, saya dudukin di pinggiran kolam.. Kakinya saya buka lebar-lebar, dan.. langsung deh saya benamin wajah saya ke dalam selangkangannya, sehingga si Nita semakin mengerang-ngerang. Sementara itu isteri saya tetap giat mengocok-ngocok burung saya. Akhirnya karena sudah nggak tahan lagi, kita bertiga naik ke pinggiran kolam.

"Gantian dong, Nit.. Biar si Heru ngejilatin vagina saya, saya juga kepengen nih.." kata isteri saya dengan bernafsu. Karena dia sudah memelas begitu, langsung saja deh, saya jilatin vagina isteri saya. Saya gigit-gigit kecil clitorisnya sampai dia merem-melek. Nita pun nggak tinggal diam, ngeliat saya lagi sibuk, dia langsung saja meraih burung saya, terus dimasukin ke dalam mulutnya. Wah.. nggak nyangka, ternyata hisapannya benar-benar maut. Rasanya kita bertiga sudah nggak ingat apa-apa lagi, nggak peduli kalau-kalau nanti ada orang yang masuk.

Setelah beberapa lama, isteri saya ternyata sudah nggak tahan lagi.

"Ayo, Her.. Cepetan masukin.. saya sudah nggak kuat lagi nih.." pintanya memelas. Akhirnya berhubung saya juga sudah nggak tahan lagi, saya cabut saja burung saya dari dalam mulut si Nita, terus saya masukin ke dalam vagina isteri saya. Akh.. benar-benar nikmat, sambil terus saya dorong keluar-masuk. Nita nggak tinggal diam, sambil meremas-remas payudara isteri saya, dia terus ngejilatin buah Zakar saya. Wah.. rasanya benar-benar.. RUUAARR BBIIAASA! Nggak lama kemudian, mungkin karena sudah terlalu terangsang, isteri saya menjerit kecil.. Meneriakkan kepuasan.. Sehingga saya merasakan sesuatu yang sangat hangat di dalam lubang vaginanya. Melihat isteri saya sudah selesai, si Nita langsung bertanya dengan wajah harap-harap cemas.

"Ngg.. Sekarang saya boleh nggak ngerasain tusukan suami kamu, Lis?"

"Tentu aja boleh, Nit.." jawab isteri saya sambil mencium bibir si Nita. Mendapat lampu hijau, Nita langsung mengambil burung saya yang sudah lengket (tapi masih tegang benar) terus dibimbingnya ke dalam lubang vaginanya yang ditutupi semak belukar.

"Aaakkhh.." desis si Nita setelah saya dorong burung saya pelan-pelan.

"Ayo, Her.. Terus, Her.. I Love You.." kelihatannya si Nita benar-benar mendapatkan kenikmatan yang luar biasa. Sambil saya goyang-goyang, isteri saya menjilati teteknya si Nita. "Aduh, Lis.. Her.. I love you both.."

Pokoknya selama saya dan isteri saya bekerja, mulut si Nita mendesis-desis terus. Kemudian, mungkin karena isteri saya nggak mau ngedengerin desisan si Nita terus, akhirnya dia bangun dan mengarahkan vaginanya ke muka si Nita. Dengan sigap Nita menyambut vagina isteri saya dengan juluran lidahnya. Sampai kira-kira sepuluh menit kita bertiga dalam posisi seperti itu, akhirnya saya sudah benar-benar nggak tahan lagi.. dan.. ahh.. saya merasakan desakan si Nita mengencang, akhh.. Akhirnya jebol juga pertahanan saya. Dan disaat yang berbarengan kita bertiga merasakan suatu sensasi yang luar biasa.. Kita bertiga saling merangkul sekuat-kuatnya, sampai.. Aahh..

Begitulah, setelah itu kita bertiga terkulai lemas sambil tersenyum puas..

"Thank you Heru, .. Lisa.. Ini benar-benar pengalaman yang luar biasa buat saya.."

"Ha.. ha.. ha.. Sama, Nit.. saya juga benar-benar merasakan nikmat yang yang nggak pernah saya bayangin sebelumnya. Sayang suami kamu nggak ikut yah, Nit," kata isteri saya.

"Gimana kalau kapan-kapan kita ajak suami kamu sekalian, boleh nggak, Nit?"

"Benar Lis.. Ide yang bagus, tapi kita nggak boleh ngomong langsung, Lis.. Musti kita pancing dulu.." kata si Nita.

"Setuju," sahut isteri saya.

"Gimana Her.. Boleh nggak?"

Untuk sesaat saya nggak bisa menjawab. Bayangin, masa saya musti berbagi isteri saya sama suaminya si Nita? Rasanya perasaan cemburu saya nggak rela. Tapi, ngebayangin sensasi yang akan terjadi kalau kita main berempat sekaligus.. Wah..

"Boleh, nanti kamu atur yah, Nit.. Biar saya bisa ngerasain lagi hangatnya lubang vagina kamu.. Ha.. ha.." akhirnya saya menyetujui.

Cerita Sex : Bu Guru oh Bu Guru

Diposting oleh Unknown di 05.43
Cerita seks ini diawali dari ingatanku waktu dulu masih sekolah, pasti ada saja salah satu guru yang menjadi favorit. Inilah yang melatar belakangi Cerita Sex Panas yang akan saya ceritakan untuk anda semua. Mungkin banyak juga yang memfavoritkan ibu guru, apalagi ibu guru cantik, dan suka berpenampilan seksi, jadi pengen ngentot ibu guru kan, dari awalnya menghayal sampailah pada onani , okelah ini adalah cerita dewasa tentang pengalaman murid yang bisa bercinta dengan ibu guru nya sendiri, cerita sex hot dan mungkin akan membuat anda senat senut. Mungkin . bukan cerita seks ibu dosen, tapi cerita seks ibu guru.

Sebagai siswa sebuah SMU Swasta, aku bukanlah murid yang pintar tapi juga tidak bodoh-bodoh amat. Biasa-biasa saja. Tidak bisa dibanggakan. Yang bisa aku banggakan adalah wajahku yang ganteng dengan bentuk tubuh yang atletis. Tinggi jangkung dan berat yang seimbang. Dan paling aku banggakan adalah ukuran kemaluanku yang luar biasa besarnya, panjangnya 22 cm dengan diameter 5 cm. Membuat iri teman laki-lakiku.

Namaku Doni, cukup terkenal di sekolahku. Mungkin karena aku bandel dan sering berganti-ganti cewek. Banyak teman sekolahku yang pernah aku tiduri. Mereka tergila-gila setelah menikmati jalan tolku yang luar biasa dan tahan lama kalau bersetubuh.

Sore itu, setelah semua pelajaran selesai aku bergegas pulang kerumah. Semua buku-buku sudah kumasukkan kedalam tas. Kustart sepeda motorku menuju jalan raya. Tapi di tengah perjalanan aku baru ingat, pulpenku tertinggal di dalam kelas. Dengan tergesa-gesa aku balik lagi ke sekolahku. Setelah mengambil kembali pulpenku, aku berjalan lagi menuju parkir sepeda motorku. Untuk mencapai tempat parkir, aku harus melewati ruangan guru.

Ketika melewati ruangan guru-guru, aku mendengan suara mendesah-desah disertai rintihan-rintihan kecil. Aku penasaran dengan suara-suara itu. Aku mendekati pintu ruangan, suara-suara itu semakin keras. Aku semakin penasaran dibuatnya. Kubuka pintu ruangan, dengan berjalan mengendap-endap, aku mencari tahu darimana datangnya suara-suara itu. Begitu mendekati ruangan Bu siska, aku terkejut. Disana kulihat Bu Siska, guru bahasa Inggrisku yang telah setahun menjanda, sedang bercumbu dengan Pak Rio, guru olahragaku, dalam posisi berdiri.

Bibir mereka saling kecup. Lidah mereka saling sedot. Tangan Pak Rio meremas-remas pantat Bu Siska yang padat, sedangkan tangan Bu Siska melingkar dipinggang Pak Rio. Mereka yang sedang asik tak tahu akan kehadiranku. Aku mendekati arah mereka. Aku membungkukkan badan dan bersembunyi dibalik meja, mengintip mereka dari jarak yang sangat dekat.

Mereka menyudahi bercumbu, kemudian Pak Rio duduk dipinggir meja, kakinya menjuntai kelantai. Bu Sisca berdiri didepannya. Bu siska mendekati Pak Rio, dengan buasnya dia menarik celana panjang Pak Rio. Tak ketinggalan celana dalam Pak Rio juga diembatnya. Hingga Pak Rio setengah telanjang. Bu Siska menguru-urut jalan tol Pak Rio. jalan tolnya yang tidak begitu besar, sedikit demi sedikit menegang. Bu Siska membungkukkan tubuhnya, hingga wajahnya pas diatas selangkangan Pak Rio. jalan tol Pak Rio diciuminya.

“Isep.. sayang.. isep.. jalan tolku” suruh Pak Rio.

Bu Siska tersenyum mengangguk. Dia mulai menjilati kepala jalan tol Pak Rio. Terus turun kearah pangkalnya. Bu Siska sangat pintar memainkan lidahnya dijalan tol Pak Rio.

“Oohh.. enakk.. sayang.., truss.., truss”.

Pak Rio mengerang ketika Bu Siska mengulum jalan tolnya. Seluruh batang jalan tol Pak Rio masuk kemulutnya. jalan tol Pak Rio maju mundur didalam mulut Bu Siska. Tangan Bu Siska mengurut-urut buah pelirnya. Pak Rio merasakan nikmat yang luar biasa. Matanya merem melek. Pantatnya diangkat-angkat. Aku sangat terangsang melihat pemandangan itu. Kuraba-raba jalan tolku yang menegang. Kubuka retsleting celanaku.Kukocok-kocok jalan tolku dengan tanganku. Birahiku memuncak. Ingin rasanya aku bergabung dengan mereka, tapi keinginan itu kutahan, menunggu saat yang tepat.

Lima belas menit berlalu, Pak Rio menarik dan menjambak kepala Bu Siska.

“Akhh.., akuu.. mauu.., ke.. keluar sayang” Pak Rio menjerit histeris.

“Keluarin aja sayang, aku ingin meminumnya” sahut Bu Siska.

Bu Siska tak mempedulikannya. Semakin cepat dikulumnya jalan tol Pak Rio dan tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal jalan tol Pak Rio seirama kocokan mulutnya. jalan tol Pak Rio berkedut-kedut, otot-ototnya menegang.

Dan crott! crott! crott! Pak Rio menumpahkan spermanya didalam mulut Bu Siska. Bu Siska meminum cairan sperma itu. jalan tol Pak Rio terus dijilatinya, hingga seluruh sisa-sisa sperma Pak Rio bersih. jalan tol Pak Rio kemudian mengecil didalam mulutnya.

Pak Rio yang sudah mencapai orgasme kemudian turun dari meja.

“Kamu puas sayang dengan serviceku” tanya Bu siska.

“Puas sekali, kamu pitar sayang” puji Pak Rio sambil tersenyum.

“Gantian sayang, sekarang giliranmu memberiku kepuasan” pinta Bu Siska.

Bu Siska melepaskan gaunnya, juga pakaian atasnya, hingga dia telanjang bulat. Astaga ternyata Bu Siska tak memakai apa-apa dibalik gaunnya. Aku dapat melihat dengan jelas lekuk tubuh mulusnya, putih bersih, ramping dan sexy dengan buah dada yang besar dan padat, juga bentuk tempenya yang indah dihiasi bulu-bulu yang dicukur tipis dan rapi.

Bu Siska kemudian naik keatas meja, kakinya diselonjorkan kelantai. Pak Rio mendekatinya. tempe Bu Siska diusap-usp dengan tangannya. Jari-jarinya dimasukkan, mencucuk-cucuk tempe Bu Siska. Bu Siska menjerit nikmat.

“Isep sayang, isep tempeku sayang” pinta Bu Siska menghiba.

Pak Rio menurunkan wajahnya mendekati selangkangan Bu Siska. Lidahnya dijulurkan ketempe Bu Siska. Disibaknya bibir tempe Bu Siska dengan lidahnya. Pak Rio mulai menjilati tempe Bu Siska.

“Oohh.. truss.. sayang.., jilatin terus.., akhh” Bu Siska mendesah.

Pak Rio dengan lihainya memainkan lidahnya dibibir tempe Bu Siska. Dihisapnya tempe Bu Siska dari bagian luar kedalam. tempe Bu Siska yang merah dan basah dicucuk-cucuknya. Kelentitnya disedot-sedot dengan mulutnya.

“Oohh.., enakk.., truss.., truss.., sayang” jerit Bu Siska.

Hampir seluruh bagian tempe Bu Siska dijilati Pak Rio. Tanpa sejengkalpun dilewatinya.

“Akkhh.., akuu.. mauu.. ke.. keluar.. sayang” erang Bu Siska.

tempenya berkedut-kedut. Otot-otot tempenya menegang. Dijambaknya rambut Pak Rio, dibenamkannya keselangkangannya.

“A.. akuu.., keluarr.., sayang” Bu Siska menjerit histeris ketika mencapai orgasme. tempenya sangat basah oleh cairan spermanya. Pak Rio menjilati tempenya hingga bersih.

“Kamu puas Sis?” tanya Pak Rio ********

“Belum! Entot aku sayang, aku ingin merasakan jalan tolmu” pinta Bu Siska.

“Maaf Sis! Aku tak bisa, aku harus pulang”.

“Nanti istriku curiga, aku pulang sore” sahut Pak Rio menolak.

“Kamu pengecut Rio! Dikasih enak aja takut!” kata Bu Siska jengkel.

Matanya meredup, memohon pada Pak Rio. Pak Rio tak mempedulikannya. Dia mengenakan celananya, kemudian berlalu meninggalkan Bu Siska yang menatapnya sambil memohon.

Ini kesempatanku! Pikirku dalam hati. Nafsu birahiku yang sudah memuncak melihat mereka saling isap, ingin disalurkan. Setelah Pak Rio berlalu, kudekati Bu Siska yang masih rebahan diatas meja. Kakinya menggantung ditepi meja. Dengan hati-hati aku berjalan mendekat. Kulepaskan baju seragamku, juga celanaku hingga aku telanjang bulat. jalan tolku yang sudah menegang, mengacung dengan bebasnya. Sampai didepan selangkangan Bu siska, tanganku meraba-raba paha mulusnya. Rabaanku terus keatas kebibir tempenya. Dia melenguh. Kusibakkan bibir tempenya dengan tanganku. Kuusap-usap bulu tempenya. Kudekatkan mulutku keselangkangannya. Kujilati bibir tempenya dengan lidahku.

“Si.. siapa.., kamu” bentak Bu Siska ketika tahu tempenya kujilati.

“Tenang Bu! Saya Doni murid Ibu! Saya Ingin memberi Ibu kepuasan seperti Pak Rio” sahutku penuh nafsu.

Bu Siska tidak menyahut. Merasa mendapat angin segar. Aku semakin berani saja. Nafsu birahi Bu Siska yang belum tuntas oleh Pak Rio membuatnya menerima kehadiaranku.

Aku melanjutkan aktivitasku menjilati tempe Bu Siska. Lubang tempenya kucucuk dengan lidahku. Kelentitnya kusedot-sedot.

“Oohh.., truss.. Don.., truss.. isep.. sayang” pintanya memohon.

Hampir setiap jengkal dari tempe Bu siska kujilati. Bu Siska mengerang menahan nafsu birahinya. Kedua kakinya terangkat tinggi, menjepit kepalaku.

Lima belas menit berlalu aku menyudahi aktivitasku. Aku naik keatas meja. Aku berlutu diatas tubuhnya. jalan tolku kuarahkan kemulutnya. Kepalanya tengadah. Mulut terbuka menyambut kehadiran jalan tolku yang tegang penuh.

“Wow! Gede sekali jalan tolmu!” katanya sedikit terkejut.

“Isep Bu! Isep jalan tolku!” pintaku.

Bu Siska mulai menjilati kepala jalan tolku, terus kepangkalnya. Pintar sekali dia memainkan lidahnya.

“Truss.. Buu.. teruss.., isepp” aku mengerang merasakan nikmat.

Bu Siska menghisap-isap jalan tolku. jalan tolku keluar masuk didalam mulutnya yang penuh sesak.

“Akuu.. tak.., tahann.., sayang! Entot aku sayang” pintanya.

“Ya.., ya.. Buu” sahutku.

Aku turun dari meja, berdiri diantara kedua pahanya. Kugenggam jalan tolku, mendekati lubang tempenya. Bu Siska melebarkan kedua pahanya, menyambut jalan tolku. Sedikit demi sedikit jalan tolku memasuki lubang tempenya. Semakin lama semakin dalam. Hingga seluruhnya amblas dan terbenam. tempenya penuh sesak oleh jalan tolku.

Aku mulai mengerakkan pantatku maju mundur. Klecot!Klecot! Suara jalan tolku ketika beradu dengan tempenya.

“Ooh.., nik.. matt.., sayang.., truss” Bu Siska mendesah.

Kuangkat kedua kakinya kebahuku. Aku dapat melihat dengan jelas jalan tolku yang bergerak-gerak maju mundur.

“Ooh.., Buu.., enakk.. banget.., tempemu.., hangat” desahku.

Sekitar tiga puluh menit aku menggenjotnya, kurasakan tempenya berkedut-kedut, otot-ototnya menegang.

“Akuu.., tak.. tahan.., Don, aku.. mau.. keluarr” jeritnya.

“Tahan.. Buu.., aku.. masih tegang” sahutku.

Dia bangun duduk dimeja memegang pinggangku erat-erat, mencakar punggungku.

“Akkhh.., akuu.. keluar” Bu Siska menjerit histeris.

Nafasnya memburu. Dan kurasakan tempenya sangat basah, Bu siska mencapai orgasmenya. Ibu guruku yang sudah berumur 37 tahun menggelepar merasakan nikmatnya kusetubuhi.

Aku yang masih belum keluar, tak mau rugi. Kucabut jalan tolku yang masih tegang. Kuarahkan kelubang anusnya. Kedua pahanya kupegang erat.

“Ja,.jangan.., Don” teriaknya ketika kepala jalan tolku menyentuh lubang anusnya.

Aku tak memperdulikannya. Kudorong pantatku hingga setengah batang jalan tolku masuk kelubang anusnya yang sempit.

“Aow! Sakitt.. cabutt.., Don.., aku.. sakitt.. jangan” teriaknya keras.

Kusodok terus hingga seluruh batang jalan tolku amblas. Kemudian dengan perlahan tapi pasti kugerakkan pantatku maju mundur.

Teriakan Bu Siska mengendor. Berganti dengan desahan-desahan dan rintihan kecil. Bu Siska sudah bisa menikmati sentuhan jalan tolku dianusnya.

“Jadi dicabut ngga Bu” candaku.

“Jangan sayang, enak banget” katanya sambil tersenyum.

Kusodok terus lubang anusnya, semakin lama semakin cepat. Bu Siska menjerit-jerit. Kata-kata kotor keluar dari mulutnya. Aku semakin mempercepat sodokanku ketika kurasakan akan mencapai orgasme.

“Buu.., akuu.. mauu.. ke.. keluarr” aku melolong panjang.

“Akhh.. akuu juga sayang” sahutnya.

Crott! Crott! Crott! Aku menumpahkan sperma yang sangat banyak dilubang anusnya. Kutarik jalan tolku. Kuminta dia turun dari meja untuk menjilati jalan tolku. Bu Siska menurutinya. Dia turun dari meja dan berlutut dihadapanku. jalan tolku dikulumnya. Sisa-sisa spermaku dijilatinya sampai bersih.

“Kamu hebat Don, aku puas sekali” pujinya.

“Aku juga Bu” sahutku.

“Baru kali ini tempeku dimasuki jalan tol yang sangat besar” katanya.

“Ibu mau khan terus menikmatinya” kataku.

“Tentu sayang” jawabnya sambil berdiri dan mengecup bibirku.

Kami beristirahat sehabis merengkuh kenikmatan. Kenikmatan selanjutnya kudapatkan dirumahnya. Bu Siska, guruku ternyata hyperseks. Dia kuat sekali ngentot. Satu malam bisa sampai empat kali.

Cara menghasilkan uang di internet

Diposting oleh Unknown di 05.40


Ok, semua orang bisa membuat blog, dan caranya juga tidak terlalu sulit. Namun, jika kita bicara menghasilkan uang dari sebuah blog, mungkin masih banyak teman-teman blogger yang masih belum mengerti caranya. Di artikel ini, saya coba berbagi pengalaman bagaimana cara saya menghasilkan uang dari sebuah blog.


Akan lebih baik bila kita merencanakan sejak awal apa tujuan membangun sebuah blog, dan bagaimana kita akan me-monetize blog tersebut. Pengalaman masing-masing orang akan berbeda dalam membangun blognya. Beberapa orang membangun blog hanya untuk iseng-iseng, dan blogger lainnya melakukan kegiatan blogging dengan tujuan yang jelas. Dalam hal ini saya adalah blogger yang punya tujuan yang jelas dalam membangun sebuah blog, yaitu blogging for money hehehe.


Saya sudah membangun lebih dari 10 blog dengan kategori yang berbeda yang dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Untuk blog berbahasa Inggris, biasanya saya membeli artikel dari penulis luar (native speaker) karena kemampuan bahasa Inggris saya masih pas-pasan, little little I can lah hehehe. Sedangkan untuk blog berbahasa Indonesia, biasanya saya menulis sendiri artikelnya dan sebagian lainnya saya menyewa jasa seorang penulis.


Setiap blog yang saya bangun, pasti menghasilkan uang yang saya dapatkan dari bebeberapa program. Penghasilan masing-masing blog saya berbeda-beda, ada yang bikin gigit jari ada juga yang bikin mata terbelalak hehehe. Ok, berikut ini adalah beberapa cara menghasilkan uang dari blog yang saya bangun. Maaf, saya tidak menyertakan screen shoot karena tidak perlu.


Artikel lain: Cara meningkatkan trafik pengunjung blog/ website
1. Komisi Dari Affiliate Marketing


Bergabung dalam sebuah program affiliasi adalah salah satu cara untuk menghasilkan uang dari blog. Perlu diperhatikan bahwa program affiliasi yang kita ikuti sebaiknya sesuai dengan topik blog yang kita bangun. Misalnya sebuah blog topiknya tentang internet marketing, maka program affiliasi yang kita ikuti harus berhubungan dengan niche ini.


Pengalaman saya ketika membangun blog untuk program affiliasi, saya lebih dulu menentukan produk yang akan saya jual, baru saya membangun blognya. Misalnya saat saya membangun blog untuk mempromosikan produk dari Amazon.com, saya melakukan riset terlebih dahulu. Produk apa yang akan dipromosikan, keywords apa saja yang dapat menunjung SEO, dan bagaimana cara membangun kontennya.


Yang wajib kita perhatikan adalah konten didalam blog yang kita bangun harus punya value dan bermanfaat bagi para audiens. Semakin baik konten Anda, kemungkinan besar semakin tinggi konversi penjualan dari blog tersebut. Dari program affiliasi Amazon saja, saya bisa mendapatkan ratusan hingga ribuan dollar. Kalau saya bisa, Anda juga pasti bisa.
2. Menawarkan Ruang Iklan di Blog


Sebuah blog yang memiliki trafik tinggi biasanyalebih sukses mendapatkan pengiklan yang potensial. Pengalaman saya, ruang iklan mandiri di blog saya disewa dengan biaya Rp 500ribu – Rp 1,5 juta untuk tiap spot iklan setiap bulannya, menurut saya itu lumayan.


Yang wajib diperhatikan adalah produk atau website yang kita iklankan harus disesuaikan dengan topik dari website/ blog yang kita bangun. Misalnya topik website Anda tentang peluang usaha atau internet marketing, maka jenis iklan yang bisa Anda terima adalah produk atau website yang berhubungan dengan niche tersebut.


Sebaiknya kita TIDAK menerima iklan yang mempromosikan produk atau website yang sama sekali tidak berhubungan dengan niche website kita karena ini akan membingungkan audiens dan biasanya konversinya jelek. Misalnya website Anda tentang internet marketing, lalu Anda memasang iklan dari advertiser yang mempromosikan produk penumbuh rambut.


Baca juga: Cara membuat blog gratis dengan WP dan Blogger
3. Memasarkan Jasa atau Produk Anda Sendiri


Ini artinya Anda punya bisnis yang memang ingin ditawarkan ke audiens Anda. Saya sering menemukan blog yang dibuat dengan cara yang kreatif, di blog tersebut si blogger menulis tentang kegiatannya sehari-hari, hobinya, dan juga keahliannya pada bidang tertentu. Blog seperti ini sering kita temukan ya.


Nah, si pemilik blog tersebut menjual produk, hobi, atau jasanya kepada para pembaca blognya. Jadi, selain mendapatkan teman-teman blogger di internet, dia juga mendapat penghasilan dengan cara menjual keahlian atau produknya di blog tersebut. Sangat kreatif.


Salah satu contohnya adalah blog teman saya Nella dari Jerman di Pursuingmydreams.com. Kalau kita memperhatikan blognya sepintas, mungkin kita hanya membaca artikel-artikel saja. Namun, di blog tersebut Nella juga menawarkan/ menjual bibit bunga kepada teman-teman blogger di Indonesia. Menanam bunga adalah hobinya, dan artikelnya banyak membahas tentang bunga, dan dia memanfaatkan blognya untuk menjual bibit bunga. Kreatif ya.
4. Menulis Artikel Tentang Bisnis/ Website Orang lain


Kegiatan ini biasanya disebut dengan Paid for Review. Ada banyak lho perusahaan yang ingin agar bisnis mereka diulas di blog orang lain. Biasanya perusahaan tersebut bersedia membayar cukup mahal untuk sebuah artikel review. Berdasarkan pengalaman saya, satu artikel review biasanya bisa dibayar sebesar Rp 300ribu – Rp 500ribu, tergantung negosiasi.


Namun, tidak mudah mendapatkan Advertiser yang mau membayar untuk artikel review. Saya kurang tahu pengalaman teman-teman, tapi dari pengalaman saya pihak Advertiserlah yang selalu menghubungi saya ke email dan minta dibuatkan artikel yang mengulas tentang bisnis mereka.


Bila Anda tidak ingin repot menghubungi calon pengiklan, tidak ada salahnya mencoba mendaftar sebagai publisher di IDblognetwork. Beberapa bloger yang saya kenal sering mendapatkan job menulis artikel review dari IDblognetwork, dan biasanya pihak advertiser mau membayar mahal untuk sebuah artikel dari publisher mereka.


Artikel terkait: 5 Cara mendapatkan uang dari internet
5. Menjual Blog Anda


Ini adalah cara terakhir yang mungkin bisa kita pilih untuk menghasilkan uang dari blog. Pasti akan sangat berat untuk menjual sebuah blog yang sudah kita bangun dengan susah payah, tapi bila memang Anda sudah tidak ada waktu atau sudah tidak mampu memantain blog tersebut, opsi ini bisa Anda pilih.


Menjual blog akan terasa sulit jika kita tidak tahu caranya atau tidak punya jaringan teman yang bisa membantu menjual blog/ website. Pengalaman saya, menghubungi seorang broker atau pengantara akan sangat membantu untuk menemukan calon buyer yang potensial. Dua dari website/blog affiliasi Amazon milik saya pernah terjual masing-masing $1000 dengan bantuan broker. Sebagian dari uang hasil penjualan website tersebut saya gunakan untuk modal membangun bisnis yang lain.


Tambahan:
6. Menjadi Publisher Google Adsense


Google Adsense adalah salah satu program PPC yang paling terkenal dan paling banyak diikuti oleh publisher di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Untuk menjadi publisher dan mendapatkan uang dan mendapatkan uang dari Google Adsense, kita harus punya website/ blog yang memiliki trafik yang cukup besar. Penghasilan publisher didapatkan dari klik valid iklan Adsense yang ada di website/ blog, tapi jangan pernah berpikir untuk melakukan klik pada iklan Anda sendiri karena ini dilarang oleh pihak Google Adsense.


Saat ini ada banyak sekali situs-situs besar, baik lokal maupun internasional yang bergabung menjadi publisher Google Adsense. Beberapa website besar lokal yang bergabung di Google Adsense adalah Detik.com, Kompas.com, Tribunnews.com, Kaskus.co.id, Merdeka.com, Kapanlagi.com, Vemale.com, dan lain-lain. Sedangkan beberapa startup yang juga bergabung di Google Adsense diantaranya, Femaledaily.com, Bersosial.com, 1cak.com, Maxmanroe.com, dan lain-lain.


Baca juga: Cara Daftar Google Adsense Agar Cepat Diterima


Anda sudah membaca beberapa cara menghasilkan uang dari blog, dan ini sudah terbukti berdasarkan pengalaman saya pribadi. Tidak semua orang cocok dengan metode monetize blog yang saya sebutkan di atas, namun setidaknya Anda sudah punya sedikit gambaran. Apakah Anda sudah me-monetize blog Anda? Metode apa yang Anda lakukan?

Cerita Sex : Praktik Nikmat dengan Lusi

Rabu, 10 Desember 2014 - Diposting oleh Unknown di 08.50
Oiya perkenalkan nama aku hendra umurku 20 tahun kuliah diuniversitas M”””G jurusan guru olahraga, badanku tidak terlalu atletis tapi cukup lah heheheheheh. Aku punya teman namanya lusi kuliah di jurusan perawat badanya putih, ukuran dada aku taksir 34b bokongnya bahenol deh. Singkat serita aku langsung tancap gas mengendarai sepeda ninja RRku sambil memikirkan permintaan tolong apa. 30 menit ku pacu sepedaku hingga sampai di depan rumah lusi. Ku turun dari sepedaku samapi deadpan pintu ku sapa “ assalamualaikum….. sahut aku…. Terdengar suara lusi “ waalaikum salam… masuk dra, Saat itu aku di buat ngiler dengan pakaian lusi, pakai jilbab hitam kaos putih dan rok lebar panjang, sepintah roknya tembus gara gara kenak sinar matahari…. “heh dra masuk bengong mlulu.. shut lusi. Oh iya hehehehehe aku duduk di sofa sambil buka jaketku. “ mau minum apa dra”.. sahut lusi. Ah kagak usah repot repot lus the dingin aja,… lusi berjalan ke dapur kliatan bokongnya yang aduh hai…. Ngiler dah gan aku dibuatnya. Tak berapa lama lusi membawa dua gelas the dan duduk di sofa depanku,.. “oiya lus tadi mau minta tolong apa sich…… “Ini dra aku besok di kampus dapat tugas praktek memijat..” “Trus apa hubunganya dengan aku…… “ “Emm anu dra….. tapi kamu j**** marahya….” Sahut lusi “Iya iya apaan sich bikin penasaran aja…….. “Kamu mau kagak jadi bahan praktek ku…… “Maksud kamu, q mau kamu pijit… ahh asik kebetulan aku lagi pegel gegel nich… sambil senyam senyum aku berkata “Huuh dra…. Gimana mau kan… gratis nich kagak usah bayar…. Sambil memasang wajah serius lusi berkata. “ok dah…. Aku harus bagai mana…….? “ Sini ikut aku….. Aku mengikuti lusi menuju sebuah kamar yang ternyata itu kamarnya… sesampai dikamar lusi aku langsung disuruh berbaring di kasur.. “ eh lus malu nanti dilihat orang tuamu…” “ortuku lagi keluar dra… dirumah kagak ada siap siapa…… alu langsung berbaring muncul lah ide isengku “klu berpakaian lengkap gini ya apa terasa lus…. Aku copot baju ya… “Ah j**** dra aku malu, berpakaian gitu aja… “Ya klu kgk mau ya udah…… sejenak lusi terdiam seperti memikirkan sesuatu, gadis berjilbab berduaan sama cowoj di dalam kamar berduaan dia kelihatan bimbang. Lalu aku bilang “ Udah j**** begong aku pinjam sarung nyokap lo klu ada…. Mau ngak klu kagak aku pulangnich …… “ Iya dech dra tapi kamu nanti jagna macam macam ya… sahutnya dengan rona penuh tanda tanya, bergegas lusi keluar dari kamarnya untuk mengambilkan sarung. “Ni dra sarungnya…. Nah gitu donk, gih keluar dulu aku ganti dulu. Yes ideku mulai lancer ni segera ku lepas kaosku clanaku dan Cd ku, kini ku hanya memakai sarung. Ku tengkuram dan memanggil lusi.. lusi berjalan mendekatiku melihat baju dan celanaku ku lepas lusi kaget,. “ Dra ngapain kamu copot clana kamu… sahutnya dengan wajah cemberut… “ Ah kgk papa toh aku pakai sarung biara terasa klu dipijit… Pikirku tunggu aja nanti aku kerjain kamu lus, kagak tau dia klu aku hanya memakai sarung heheheheeh. Dia bergegas mengambil buku catatanya sambil memijit pundakkum ah enaknya heheheheh. “Lus pakek body lotion biar enak… “ah kamu itu aneh aneh aja permintaanya dra…. Sambil berjalan dia mengambil lotion dan mengoleskan ke pundakku.. terasa berdesir darahku pikiran pikiran kotor terus membayangiku sontak penisku perlahan perlahan berdiri. Kini lusi memijit kakiku kanan dan dikir ketika dia memijit pahaku aku bilang “ Lus j**** pijit dari luar sarung lah dari dalam lah biar terasa pijitanya. “ Diem ah crewet amat…. Malu tau. “Lo aku Cuma ngasih tau lus pijitan yang benar begitu (bergaya sok tau) napa mesti malu kan tertutup sarung.. lusi akirnya memijit pahaku lalu turun kekaki begitu seterusnya. Pijitanya sungguh membuat aku horni, kini dia memijat tanganku tangan kiri dan tangan kanan 15 menit sudah dia memijit bagian blakangku… kini dia menyuruhku berbalik untuk dipijit bagian ku. Sontak aku merasa gembira sekali ingin rasanya cepat cepat ngliatin penisku. Sayang saat dia memijit dadaku posisi tubuhnya berada di sebelahku jadi kagak liat penisku yang sudah nonggol dari dalam sarung. Aku ngelinjangan saat dia memijit bagian depanku, “ Ngapain sih ngelinj**** gitu kayak ular kepanasan sahut lusi…. “Geli lus kagak tahan ma gelinya aku. Sehabis dada dia mijit tanganku, 10 menit kemudia dia hendak turun memijit kakiku dia kaget…. “ih dra ngapain itu nonggol…. Sambil memalingkan wajahnya” ah kagak papa lus… kan kagak kelihatan dah lanjutin mijitnya. Akirnya lusi memijit kaki ku sambil matanya sering berpaling malu melihat penisku yang berdiri tegak. Ke isenganku mulai aku keluarkan ikatan sarungku aku lepas.. kadang kadang aku berpura pura mengaruk penisku… sedikit demi sedikit sarungku aku turunkan…. Kini kepala penisku kliatan deh.. sontak lusi kaget. “ Ah apa apaan dra sambil menarik sarungku ke atas.. lusi melanjutin memijatnya keisengaku aku lanjutkan berkali kali lusi pun berkali kali menyemprotku heheheh sampai akirnya praktek memijitpun selesai. Aku bilang ke lusi “ Lus bantuin aku donk… sambil aku keluarkan penisku dari dalam sarung dan memegangnya… sontak lusi memejamkan kepalanya sampil bilang “ Dra kurang ajar bange sich kamu… tutup dra. Aku ber pura pura marah, “Aku udah bantu kamu untuk jadi bahan praktekmu…. Kini giliran aku minta bantuan kamu tolak, teman macam apa kamu lus, orang Cuma ngocok ampek keluar aja kamu kagak mau.. toh kamu kagak kehilangan apa apa” sahutku. Terlihat lusi terdiam, melihat dia diam perlahan lahan tanganku memengang tangan lusi kuarahkan ke penisku.. saat dia menyetuh penisku ditarik kembali tanganya, ku raih kembali dan kutempelkan lagi saat mau ditarik lagi aku tekan tanganya sambil bilang,” Ayo lus bantu aku, janji aku kagak minta apa apa. Akirnya lusi pun mau memegang penisku, ku tuntun dia untuk mengocok penisku sambil matanya terpejam… 10 menit sudah berlalu lusi berkata padaku.. “ Udah kluar belum dra….. “belum lus,…. Rangsanganya kurang nich….. “ Trus gimana dra, enta keburu ortuku dateng bisa brabe…” “ Ijinkan aku memegang dada kamu lus…..’ “Ah gila ya kamu tadi janjinya Cuma ngocok doank,… sahut lusi dengan nada membentak. “Mau cepet selesai pa kagak lus,… sahutku, lusi hanya terdiam pelan pelan aku memegang dadanya… aduh mepuk sekali tangan lusi yang kanan mencoba menepis tanganku tapi tangan ku lebih kuwat memengang kedua susunya. Sambil tetep bilang “diam lus, mau cepet selesai pa kagak… 5 menit aku meremas susunya lusi yang montok itu. Aku tau dia mulai terangsang.. dadnya yang semula empuk jadi agak atos.. perlahan lahan aku bukak kancing bajunya satu persatu sampai terlepas semua kancingnya kini terlihat jelas susunya yang gede itu meskipun terbungkus BH. Aku menyuruh lusi membuka matanya dengan dalih biar nambah rangsanganku… saat dia membuka matanya dia kaget kancing bajunya terlepas buru buru dia mau mengancingkan kembali, langsung aku memakai jurusku kembali “Mau aku cepat keluar kagak lus… Akirnya dia pasrah…. Ku remas remas dadanya kuangkat BHnya kini terlihat jeas punting susu yang berwarna merah muda sedang menngacung. Ku pintir pintir putting susunya membuat lusi salting. Aku bergeser kekiri sedikit dan menyuruh lusi untuk duduk didekatku sambil tanganya tetap mengocok penisku. Kini susunya berada dekat dengan wajahku… aku langsung mengecup puntingnya.. lusi seketika kaget “Dra ngapain kamu jagna dra… nanti keterusan.. “Tenang aja lus aku janji kagak keterusan nanti… nikmati aja sambil ku enyot punting susu sebelak kanan, tangan kiriku meremas susu kirinya. Tanganku mulai bergelirya di pahanya… lusi sempat menolak tapi dengan dalih biar cepet selesai dia diam saja dengan tetap melanjutkan mengocok penisku. Kini tangan kananku sudah berada di ujung pahanya… ku pengang vaginyanya dari luar astaga udahberlendir heheeheh….. “Dra yang itu jangan dra… “Ah biar sama sama impas lus, kan kamu udah pengang penisku… ni nambah rangsanganku lus… biar cepat selesai…. Sambil tanganku meraba raba vaginanya, kini tanganku mulai masuk ke vaginyanya lewat pinggiran CDnya… astaga rambunya tebel sekali… empuk lagi n lendirnya waw…. Tanganku memainkan klitorisnya… tak kalah akal aku menyuruh lusi untuk melakukan posisi 69, dengan kini terlihat jelas Cd warna putih dengan vagina yang mengecap. Ku sampingkan Cdnya lalu kujilat… “Dra jangan dra plisss geli dra, nanti keblabasan. Tak kuhiraukan kata kata lusi kini lidahku kujulurkan menjilati vaginanya yang berwarna merah merekah 5 menit kemudian aku uruh lusi turun dari kasur, lalu aku duduk nan mengeret tangan lusi untuk mengocok dan menyuruh dia jongkok kini, ku pegang kepalanya kuarahkan ke penisku… lusi melawan… “ Mau apa dra kau…. Aku menyahut “ emut penisku lus,….. “Ogah jijik dra…..” aku tetep paksa dia saat bibirnya menempel di penisku dia kgk mau membuka mulutnya. Lalu aku pencet hidungnya oto matis dia membuka mulutnya, lalu ku sodorkan penisku…. Ahhhhh,… giginya lau aku tekan dan aku maju mundurkan. Alirnya lusi mau juga mengulumnya, aku tengok kebawah sungguh indah sekali dia mengulum penisku….. saying dadanya kehalangan jilbabnya,….. aku bukak jilbanya ku u urai rambutnya yang lurus dan panjang, ku remas remas susunya “Lus petting ya……. “Apaan itu dra… sambil wajahnya melihat aku “Udah nurut aja nanti kamu tau…. Aku suruh lusi duduk di kasur dan aku berdiri didepanya… aku rebahkan dia dan tekan penisku ke CDnya ku tekan tekan.. membuat lusi horrny… dan dia diam aku sampingkan cdnya ke kiri dengan tangan kiriku…. Sedangkan tangan kananku memengang penisku dank u arahkan ke vaginya…. Sontak lusi kaget.. “Dra jangan dra nanti keblablasan…. Plisss stoop dra.. “Kagak papa lus,.. Cuma ditekan tekan aja……. Lalu aku tarik Cdnya tangan lusi oto matis memengan Cdnya…. “biar cepet selesai lus.. Cuma di gesek gesek kin… dan aku ber hasil mencpot Cdnya…. Kini jelas vaginaya yang merah merekah…. Ku tekan tekan penisku kelihatan ujung penisku masuk… “Dra itu masuk dra… plisss jangan dra” “Kagak kagak lus ini namnaya petting lus…. Cuma di tekan tekan gini…. Saat ujung penisku menekan nekan vaginyanya lusi mengejang… dan melenguh.. ahhhhhh uhhhh… Draaa… sambil tanganya meremas lengaku… aku tau di orgasme…. Tetap aku tekan tekan…. Semakin licin aja nich vagina… tekananku semakin ku perkuwat kini sedikit pangkal kepla penisku sudah masuk… kakinya lusi dua duanya aku angkat ke atas aku sandarkan pada pundakku. Patatku maju mundur…. Ku lihat lusi memejamkan mata sambil mengigit jari sesekali dia bilang “ uddah draa nanti ke blablasan dengan nada terpatah patah…. Antara nikmat dan mempertahankan kesucianya…. Diam diam ku pegang pinggunnya lalu aku tarik ke belakang berbarengan aku dorong pantatku ke depan dan Blessss blesssssss ku melenguh ke palaku ke atas….. kulihat mata lusi terbelahak, menjerit.. akkkkkkkkkkkk sakit draaaaaa,…… ndraaaa teegaaaa kamu…… sambil menangis dan mencoba meronta tapi kedia kakinya yang bertumpu di pundakku aku pegang erat erat sambil menikmati denyutan denyutan vaginya… “Draaa,…. Itu maskuk ndraa…. Tega kamu draaa. Tega…. Sambil menagis lusi nglanturterus ngomonya…. Lalu aku maju mundurkan pantatku slepp sleeeppp.. aouhhhh nick mat luss… auhh aouhhhh…. Lusi hanya pasrah ku genjot perlanpelan menikmati vaginya yang sempit dan denyutan vaginyanya…..aouhh luss aakkkhhhkkk enak lus….. ku cabut penisku…. Ku benamkan lagi kucabut dan kubenamkan emmmm ahhhhhh emmm ahhhhh aku mendesis keenakkan. Lusi pun hanya pasyarh menerima genjotanku…. Ku percepat genjotanku cluppp cluppll slepp sleeppp akkk akkkhhh lusssss nak lusssssss…..ku iringkan kedua kakinya ke kanan, kaki ku kiri ku angkat ke kasir dank u genjot lusi sep slep ku percepat genjotanku…. Sampai berbunyi ceplok ceplok ceplok….. akhkkk akhkkkk ahkkk spermaku udah di ujung tanduk ku percepat kaki lusi ku kakangkan lebar lebar dan… corottttttttttttttttttttt crooooooooooooorrrrrttttttttttt crrttttttooooooooooooootttttttt spermaku muncrat didinding vagina lusi…. Lu lemas dan merebahkan diriku di atas dadanya dengan penis masih menancap… lusi hanya bisa menangis… “Lus makasih ya…. Enak banget…… lalu aku cabut penisku.. sperma ku meleleh dengan di barengi darah segar…. “Dra tega kamu dra……. “tenang saying aku akan bertanggung jawab….. Sambil aku beraringan didekat lusi ku peluk dia,……. Sambil berkata Terima kasih lusi vaginamu enak baget…

Cerita Sex : Si Cantik Mungil Puaskan Hasratku

Diposting oleh Unknown di 08.47
Namaku Andi, ketika aku SMP, aku tinggal dengan saudaraku di Jakarta, di rumah itu aku bersama tiga orang anak dari saudaraku itu yang usianya sebayaku kecuali Marlena si bungsu, gadis kecil yang masih kelas enam SD. Setahun sudah aku tinggal dengan mereka, di usia puber sepertiku, semakin hari tubuh Marlena yang biasa kupanggil Lena, terlihat semakin bongsor saja, dengan kulitnya yang putih bersih semakin terlihat menggairahkan nafsuku. Maklumlah turunan dari ibunya yang bertubuh bongsor dan montok. Setiap pulang sekolah aku selalu meluangkan waktu untuk ngobrol-ngobrol dengan Lena, sekedar untuk melihatnya dari dekat, apalagi payudaranya mulai terlihat bentuknya. Aku pun mulai mengincarnya, suatu ketika aku akan mendekatinya, pikirku. Dihari berikutnya saat Marlena pulang dari sekolah langsung menuju ke kamar tempat cucian-cucian yang belum kering, karena di rumah lagi tidak ada orang, akupun mengikutinya. Aku berusaha agar kedatanganku tidak mengagetkannya. “Len..udah pulang..?” iya kak, sambil melepas sepatunya. “Awas dong..mau ganti baju nih..!” katanya memohon. “Iya..aku keluar deh..tapi kalo udah ganti baju boleh masuk lagi ya..!” pintaku padanya. “Iya….boleh..” ungkapnya. “Aku masuk ya..!” pintaku dari luar sambil membuka pintu. Wow..seperti bidadari Marlena memakai daster kecilnya yang bertali satu, jantungku berdegup kencang seakan tidak percaya akan pemandangan itu. “Len..kamu cantik sekali pakai baju itu..!” ungkapku jujur padanya. “Masa sih..!” kata Marlena sambil berputar bergaya seperti peragawati. “Aku boleh bilang sesuatu nggak Len..?” tanyaku agak ragu padanya. “Mau bilang apaan sih kak..serius banget deh kayaknya..!” ungkap Marlena penasaran. “A..aku.. boleh peluk kamu nggak..,sebentar aja..!” ungkapku memberanikan diri. “Aku janji nggak ngapa-ngapain…sungguh..!” janjiku padanya. “Iiih..peluk gimana sih.., emang mau ngapain.., nggak mau ah..!” bantahnya. “Sebentar…aja…ya..Len. .” kembali aku membujuknya, jangan sampai dia jadi takut padaku. “Ya udah cepetan ah..yang enggak-enggak aja sih..” ungkapnya agak genit sambil berdiri membelakangiku. Tak kusia-siakan aku langsung memeluknya diri belakang, tanganku melingkar di tubuhnya yang kecil mulus, dan padat itu, lalu tanganku kuletakkan di bagian perutnya, sambil ku usap-usap dengan perlahan. Gila..kontolku langsung berdenyut begitu menyentuh pantat Marlena yang empuk dan bentuknya sedikit menungging menyentuh ke arah kontolku. Langsung saja kugesek-gesekkan pelan-pelan di pantatnya itu. “Iiih…diapain sih tuh..udah…ah..!” seru Marlena sambil berusaha melepaskan pelukanku. “Aku terangsang Len..abis kamu cantik sekali Len..!” ungkapku terus terang. Marlena pun membalikkan badannya menghadapku, sambil menatapku penuh rasa penasaran. “Anunya bangun ya kak..?” tanya Marlena heran. “Iya Len..aku terangsang sekali..” ungkapku sambil mengelus-elus celanaku yang menyembul karena kontolku yang sudah tegang. “Kamu mau lihat nggak Len..?” tanyaku padanya. “Nggak ah..entar ada orang masuk lho..!” katanya polos. “Kita kunci aja dulu pintu gerbangnya ya..!” ungkapku, sambil beranjak mengunci pintu gerbang depan. Sementara Marlena menungguku dengan sedikit salah tingkah di kamar itu. Sekembali mengunci pintu gerbang depan, kulihat Marlena masih di kamar itu menunggu dengan malu-malu, tapi juga penasaran. “Ya udah aku buka ya….?” ungkapku sambil menurunkan celana pendekku pelan-pelan. Kulihat Marlena mengbuang muka pura-pura malu tapi matanya sedikit melirik mencuri pandang ke arah kontolku yang sudah kembali ngaceng. “Nih lihat…cepetan mumpung nggak ada orang..!” ungkapku pada Marlena sambil kuelus-elus kontolku di depannya. Marlena pun melihatnya dengan tersipu-sipu. “Iiih ngapain sih… Malu tahu..!” ungkapnya pura-pura. “Ngapain malu Len..kan udah nggak ada orang..” kataku berdebar-debar. “Mau pegang nggak…?” Ungkapku sambil menarik tangan Marlena kutempelkan ke arah kontolku. Tampak muka Marlena mulai memerah karena malu, tapi penasaran. Masih dalam pegangan tanganku, tangan Marlena kugenggamkan pada batang kontolku yang sudah ngaceng itu, sengaja ku usap-usapkan pada kontolku, dia pun mulai berani melihat ke arah kontolku. “Iiiih..takut ah..gede banget sih..!” ungkapnya, sambil mulai mengusap-ngusap kontolku, tanpa bimbinganku lagi. “Aaaah..ooouw…terus Len..enak banget..!” aku mulai merintih. Sementara Marlena sesuai permintaanku terus menggenggam kontolku sambil sesekali mengusap-usapkan tangannya turun naik pada batang kontolku, rasa penasarannya semakin menjadi melihat kontolku yang sudah ngaceng itu. “Aku boleh pegang-pegang kamu nggak Len..?” ungkapku sambil mulai mengusap-usap lengan Marlena, lalu bergeser mengusap-usap punggungnya, sampai akhirnya ku usap-usap dan kuremas-remas pantatnya dengan lembut. Marlena terlihat bingung atas tingkahku itu, di belum mengerti apa maksud dari tindakanku terhadapnya itu, dengan sangat hati-hati rabaan tanganku pun mulai keseluruh bagian tubuhnya, sampai sesekali Marlena menggelinjang kegelian, aku berusaha untuk tidak terlihat kasar olehnya, agar dia tidak kapok dan tidak menceritakan ulahku itu kepada orang tuanya. “Gimana Len…..?” ungkapku padanya. “Gimana apanya..!” jawab Marlena polos. Aku kembali berdiri dan memeluk Marlena dari belakang, sementara celanaku sudah jatuh melorot ke lantai, sekalian saja kulepas. Marlena pun diam saja saat aku memeluknya, sentuhan lembut kontolku pada daster mini warna bunga-bunga merah yang dipakai Marlena membuatku semakin bernafsu padanya. akupun terus menggesek-gesekkan batang kontolku di atas pantatnya itu. Sementara tangan Marlena terus menggenggam batang kontolku yang menempel di pantatnya, sesekali dia mengocoknya pelan-pelan. Tak lama setelah itu perlahan kuangkat daster tipis Marlena yang menutupi bagian pantatnya itu, lalu dengan hati-hati kutempelkan batang kontolku diatas pantat Marlena yang tidak tertutupi oleh daster tipinya lagi. “Len…buka ya celana dalamnya…!” pintaku pelan, sambil membelai rambutnya yang terurai sebatas bahunya itu. “Eeeh…mau ngapain sih…pake dibuka segala..?” tanyanya bingung. “Nggak apa-apa nanti juga kamu tahu.. Lena tenang aja..!” bujukku padanya agar dia bersikap tenang, sambil perlahan-lahan aku turunkan celana dalam Marlena. “Tuh kan….malu..masa nggak pake celana dalam sih..!” ungkapnya merengek padaku. “Udah nggak apa-apa…kan nggak ada siapa-siapa..!” aku menenangkannya. “Kamu kan udah pegang punyaku..sekarang aku pegang punyamu ya..Len..?” pintaku padanya, sambil mulai ku usap-usap memeknya yang masih bersih tanpa bulu itu. “Ah..udah dong..geli nih..” ungkap Marlena, saat tanganku mengusap-usap selangkangan dan memeknya. “Ya udah…punyaku aja yang ditempelin deket punyamu ya..!” ungkapku sambil menempelkan batang kontolku ditengah-tengah selangkangan Marlena tepat diatas lubang memeknya. Pelan-pelan kugesek-gesekkan batang kontolku itu di belahan memek Marlena. Lama kelamaan memek Marlena mulai basah, semakin licin terasa pada gesekkan batang kontolku di belahan memek Marlena, nafsu birahiku semakin tinggi, darahku rasanya mengalir cepat keseluruh tubuhku, seiring dengan degup jantungku yang makin cepat. Masih dalam posisi membelakangiku, aku meminta Marlena membungkukkan badannya ke depan agar aku lebih leluasa menempelkan batang kontolku di tengah-tengah selangkangannya. Marlena pun menuruti permintaanku tanpa rasa takut sedikitpun, rupanya kelembutan belaianku sejak tadi dan segala permintaanku yang diucapkan dengan hati-hati tanpa paksaan terhadapnya, meyakinkan Marlena bahwa aku tidak mungkin menyakitinya. “Terus kita mau ngapain nih..?” ungkap Marlena heran sambil menunggingkan pantatnya persis kearah kontolku yang tegang luar biasa. Kutarik daster tipisnya lalu kukocok-kocokkan pada batang kontolku yang sudah basah oleh cairan memek Marlena tadi. Lantas aku masukan kembali batang kontolku ketengah-tengah selangkangan Marlena, menempel tepat pada belahan memek Marlena, mulai kugesek-gesekan secara beraturan, cairan memek Marlena pun semakin membasahi batang kontolku. “Aaah..Len..enaaaak…bangeet. .!” aku merintih nikmat. “Apa sih rasanya…emang enak..ya..?” tanya Marlena, heran. “Iya..Len..rapetin kakinya ya..!” pintaku padanya agar merapatkan kedua pahanya. Waw nikmatnya, kontolku terjepit di sela-sela selangkangan Marlena. Aku terus menggenjot kontolku disela-sela selangkangannya, sambil sesekali kusentuh-sentuhkan ke belahan memeknya yang sudah basah. “Ah geli nih… udah belum sih..jangan lama-lama dong..!” pinta Marlena tidak mengerti adegan ini harus berakhir bagaimana. “Iya..Len.. sebentar lagi ya..!” ungkapku sambil mempercepat genjotanku, tanganku meremas pantat Marlena dengan penuh nafsu. Tiba-tiba terasa dorongan hebat pada batang kontolku seakan sebuah gunung yang akan memuntahkan lahar panasnya. “Aaaaakh..aaaoww..Leenn..a ku mau keluaarr..crottt..crott..crott t..oouhh..!” air maniku muncrat dan tumpah diselangkangan Marlena, sebagian menyemprot di belahan memeknya. “Iiiih…jadi basah..nih..!” ungkap Marlena sambil mengusap air maniku diselangkangannya. “Hangat..licin..ya..?” ungkapnya sambil malu-malu. “Apaan sih ini…namanya..?” Marlena bertanya padaku. “Hmm..itu namanya air mani..Len..!” jelasku padanya. Dipegangnya air mani yang berceceran di pahanya, lalu dia cium baunya, sambil tersenyum. Aku pun menatap Marlena sambil melihat reaksinya setelah melihat tingkahku padanya itu. Tapi untunglah Marlena tidak kaget atas tingkahku itu, cuma sedikit rasa ingin tahu saja yang terlihat dari sikapnya itu. Aku sungguh beruntung dengan keadaan di rumah itu sore itu yang telah memberiku kesempatan untuk mendekati Marlena gadis kecil yang cantik. Marlenapun menurunkan daster mininya sambil mengusapkannya ke selangkangannya yang belepotan dengan air maniku, lalu dipakainya kembali celana dalamnya yang kulepas tadi. “Len..makasih ya..udah mau pegang punyaku tadi..!” ungkapku pada Marlena yang masih terheran-heran atas ulahku tadi. “Kamu nggak marahkan kalau besok-besok aku pengen seperti ini lagi..?” pintaku pada Marlena. “Iya..nggak apa-apa..asal jangan lagi ada orang aja..kan malu..!” ungkap Marlena polos. Setelah itu Marlena pun bergegas mengambil tas sekolahnya berlalu ke dalam kamarnya, aku benar-benar merasa puas dengan kepolosannya tadi, pokoknya nanti aku akan bujuk dia untuk seperti itu lagi, kalau perlu kuajari yang lebih dari itu

Source : LADIDA.BLOG2AN.COM